Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia yang lainnya (HR. Thabrani)

Saturday 10 September 2016

Posted by Anisa Wilujeng in | 16:24 No comments
Assalamu'alaikum..
Ini nih hadist yang keren banget (itu kalo menurut gue ya)! :)

"Tututlah ilmu, sesungguhnya belajar yakni pendekatan diri terhadap Allah SWT, dan mengajarkannya merupakan shodaqah. Sesungguhnya ilmu pengetahuan menempatkan orangnya dalam kedudukan terhormat dan mulia. Ilmu yaitu keindahan bagi ahlinya, di dunia dan di akhirat."
(HR. Ar-Rabii)


Yuk, semangat semangat para pencari ilmu! :D

Monday 5 September 2016

Posted by Anisa Wilujeng in | 16:26 No comments
Do you often insult and underestimate other people?
Why you do that? Do it make people respect to you?
NO! Never!
It will describe who you are.
Be humble, please.

Posted by Anisa Wilujeng in | 16:18 No comments
Assalamu’alaikum Wr.Wb.
How are you? ^^

Let’s discuss about Handphone for today.
Nowdays, we know most of people have HP. HP can give a benefit, but it can destroy ourself if we don’t choose the right application.
Do you have HP? What are the applications in your HP? Just lots of game and social media? Please, be a wise.

You can get more benefit if you are wise using it. HP also offer some benefit applications, such as Al-Qur’an Digital, Dictionary, Office, Radio (abroad), English Study, etc. So, please be a wise.

Wednesday 31 August 2016

Posted by Anisa Wilujeng in | 18:47 No comments
Assalamu’alaikum..
Hello everyone! Long time no see! Hehe..
Today, I wanna try to start writing in this blog using english.
Ok, let’s talk about plan after graduate. Have you graduated from university? What is your plan after pass it?

We know there are some options that can you take. You can work, continue your study, married, or take a course. So, what will you choose?

Personally, I always change my plan (hehe). When I was study semester 1 – 6, I had not a planed to continue my study to master. I am not patient to see my students. Beside that, I had a plan to get married in a young age. Haha..

But, I don’t know why since I arrange my S-1 Thesis, I have a desire to continue my study abroad. I felt what I have now to be a teacher is not enough. I should learn more and more. I wanna be the real teacher who can understand the student condition and know what should I do for my students so they can grow better. To produce the best student, we need the best teacher. The best teacher is the person who have a good character, high intelligent, able to influence someone, and inspiring to do a goodness.

To manage students, I think this is a very hard duty because we are managing a human not a thing. Human has lots of characteristic.

I remember what Pak Irud said. Teacher can be the first queue to heaven, but also can be the first queue to the hell.

And about married, I think I should upgrade my personality before I meet my prince, hehe. I wanna be a good wife for him and be a good mother for my children. :D

Are you scholarship hunter? Let’s get it together! 

Okay, I think this is enough for today. If you wanna discuss something with me, just send me an email. See you! May Allah always bless us! :)

Tuesday 19 July 2016

Posted by Anisa Wilujeng in | 23:18 No comments
Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Wah, ini ada tulisan saya di bulan Ramadhan kemarin. Belum di upload karena masih belum selesai. Tapi sekarang sudah saya selesaikan. Selamat Membaca! J


Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Semangat pagi! J
Alhamdulillaahirobbil’aalamiin, pagi ini kita masih diberi kesempatan hidup.
Selamat bulan Ramadhan ya! Hehe..
Hari ini masuk 17 Ramadhan 1437 H J
Aktivitas apa saja yang kawan-kawan lakukan pada bulan ini?



Pada kesempatan ini, saya ingin berterimakasih kepada Ust.Mutaqqin, guru mengaji saya selama 20 hari di bulan suci Ramadhan ini. Jazakallah khoir Ustadz, semoga kesabaran, ilmu, dan semua kebaikan yang Ustadz ajarkan dilipat gandakan oleh Allah SWT. Aamiin.

Di bulan Ramadhan ini, saya memutuskan untuk mengikuti kelas Mengaji setiap pagi pukul 05.30-07.00 di masjid Syuhada Yogyakarta. #sebagaicalonibuyangbaikharusbisangajiyangbener #haha

Di awal, ada tes untuk menentukan kelas kita cocoknya dimana. Ada empat kelas; kelas pemula, kelas tajwid 1, kelas tajwid lanjutan, dan kelas murotal. Setelah di tes, saya masuk dalam kelas tajwid 1.

Kelas tajwid 1 terdiri sekitar 15-20 orang, usianyapun beragam. Mulai dari adik-adik SD sampai pensiunan, hehe, lucu juga ya sekelas dengan orang-orang yang berbeda usia. Tapi yang jelas, usia tidak menjadi alasan bagi kami untuk tidak belajar, apalagi belajar ngaji.

Saya salut dengan kawan-kawan di kelas saya, mereka bersungguh-sungguh dalam belajar, saya bisa merasakan kesungguhan mereka. Banyak yang berlokasi jauh dari lokasi, tetapi mereka tetap semangat, mereka harus menempuh waktu sekitar 60 menitan untuk sampai di lokasi. Semoga setiap kesungguhan yang baik membuka pintu ridho-Nya. Aamiin.


Sistem pembelajaran ngaji yang Ust.Mutaqqin berikan sangatlah bagus. Beliau mengajar dengan runtut dan penuh dengan kesabaran. Di awal, kami belajar tentang maghroj (tempat keluarnya huruf). Maghroj sangatlah penting, karena ketika kita salah pengucapan, artinya bisa beda. Selain maghroj, hal yang juga berpengaruh adalah panjang pendeknya pelafalan. Beliau memberikan pengajaran terbaik yang beliau bisa bagi kami. Ketulusan beliau melembutkan hati kami. Semoga engkau selalu dalam keberkahan Ust. :D
Posted by Anisa Wilujeng in | 19:41 No comments
Assalamu'alaikum..
Halo pemirsa sekalian! :D
Ada kabar bahagia apa hari ini?
Sudah bersyukur belum hari ini?
Alhamdulillah, Allah masih memberi kesempatan kepada kita untuk menimba ilmuNya yang tersebar di seluruh jagat raya ini.


Nah, pada kesempatan ini saya ingin berbagi tips untuk membuat 'Masker Bengkoang' :D
Haha.. sesuatu yang sebenarnya tidak terpikirkan oleh saya untuk menuliskan ini. As you know that I don't like to 'dandan'. Ya, saya memang sedikit anti dengan dandan. Menurut saya, dandan itu membuat sedikit ribet dan juga membuang waktu. Terlebih saya kasihan dengan wajah saya jika terlalu banyak disuguhi dengan bahan-bahan kimia, hehe.

Mmm, seiring berjalannya waktu, karena saya termasuk orang yang suka sekali dengan kegiatan lapangan, apalagi sewaktu SMP dan SMA doyan banget sama yang namanya panas-panasan, everyday. Jadilah wajah saya terlihat gelap seperti (-_-"). Nah, walaupun sekarang sudah rada mendingan (gak hitam-hitam banget), tapi saya merasa sedikit aneh dengan warna wajah saya, mengapa masih saja terlihat gelap, padahal waktu kecil bisa putih bersinar (hahaha). Yah, mungkin saja karena 'sudah terlalu lama' tidak terawat dengan baik. Dan saya memutuskan untuk mengembalikan ke wujud aslinya, sebagaimana aslinya. FIGHT!

Pencarian termudah tentu saja dengan tanya kepada mbah google, 'cara mencerahkan wajah secara alami'. Prinsip saya tetap sama, saya mencoba untuk tidak menggunakan produk-produk kimia sebisa saya, jika ada yang alami mengapa harus yang kimia? Right? :)

Muncullah beberapa tips. Tetapi saya lebih terlarik yang menggunakan bahan dasar bengkoang. Karena saya suka makan bengkoang (apalagi kalo dibuat lutisan, wah mantabb, hehe).
BTT, kalo temen-temen sering lihat iklan mungkin teman-teman juga tahu bahwa banyak sekali produk kecantikan yang menggunakan ekstrak bengkoang. Yah, ternyata memang bengkoang mempunyai banyak fungsi. Kalo buat wajah sih bisa memutihkan, mencerahkan, mencegah penuaan dini, dan menyegarkan. OK, langsung saja kita mulai cara membuat ekstrak bengkoangnya yaa? :) Are you ready?

                                                            pictsource: dokumen pribadi  

1. Siapkan satu bengkoang berukuran sedang atau boleh juga setengah bengkoang besar.
2. Dikupas kulitnya (kulitnya langsung dibuang aja)
3. Di cuci bengkoangnya
4. Dipotong-potong, kemudian diparut
5. Peras parutannya, air bengkoangnya simpan di mangkuk bening
6. Diamkan air bengkoang selama kurnag lebih satu jam
7. Nanti akan terbentuk semacam endapan di dasar mangkuk
8. Air bengkoangnya dibuang, yang dipakai adalah endapannya (we called it masker)
9. Oleskan masker ke wajah, tunggu 10-15 menit
10. Basuh dengan air hangat, kemudian lanjut dengan air dingin untuk menutup pori-pori
11. Lap wajah menggunakan bahan lembut

Sekian, mudahkan? Selamat mencoba! :D

Sunday 17 July 2016

Posted by Anisa Wilujeng in | 17:22 No comments


"Dan carilah (pahala) negeri akhirat dengan apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu, tetapi janganlah kamu lupakan bagianmu di dunia dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi. Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang berbuat kerusakan." (QS. Al-Qasas[28] : 77)

Wednesday 13 July 2016

Posted by Anisa Wilujeng in | 02:44 No comments
Assalamu'alaikum Wr.Wb.
Hello, Everyone! :))
Do you want to go to Australia to continue your study? :')


I think this book will help you so much! Good luck!

Buku Pintar PPI Australia
Buku Inspirasi Alumni PPI Australia

This book was made by Perhimpunan Pelajar Indonesia di Australia :)

Tuesday 12 July 2016

Posted by Anisa Wilujeng in | 16:24 No comments
Assalamu'alaikum Wr.Wb.
Di sela-sela lebaran 1437 H kali ini, saya meminjam beberapa buku. Buku yang akan saya sampaikan pada kesempatan ini adalah tentang Husein Tabataba'i, seorang doktor cilik yang hafal dan paham Al-Qur'an.

penampakan sampul buku luar :D

Husein Tabataba'i lahir pada tahun 1991, hehe selisih dua tahun ternyata dari saya :D
Hanya saja kemampuannya sangat luar biasa. Beliau menghafal isi Al-Qur'an pada usia 5 tahun dan bisa memahami ayat-ayat tersebut, sekaligus bisa menggunakannya dalam percakapan sehari-hari.

Nah, ada dialog favorit saya dalam buku ini, yang terdapat di halaman 49-50. Dialog tersebut adalah wawancara harian terkemuka Iran, Kayhan dengan Husein ketika Husein berumur 16 Tahun.

K: Bagaimana kalau saya mengajukan pertanyaan 1 kata?
H: Silahkan
K: Sedih?
H: Orang yang selalu bersama Al-Qur'an tidak akan pernah merasa sedih.
K: Hawa nafsu?
H: Kita harus berhati-hati menghadapinya, terutama nafsu amarah
K: Kematian?
H: Jembatan yang akan mengantarkan manusia baik ke surga
K: Dosa?
H: Api yang kalau pun hanya didekati saja, panasnya sudah terasa.
K: Pencerahan agama?
H: Kebangkitan
K: RAM215?
H: Salah satu bagian hardware komputer
K: Saya tidak sangka engkau mengetahuinya
H: Oya?!
K: Internet?
H: Fasilitas terbaik untuk menyebarkan Islam
K: Menunggu?
H: Kerja dan aktivitas
K: Syahid?
H: Lilin?
K: Cinta?
H: Hati orang mukmin

dst...

penasaran pengen baca? beli ato pinjem aja, hehe. (bukan promosi lo ya ahaha..)

sekian,
Wassalamu'alaykum Wr.Wb.

Saturday 2 July 2016

Posted by Anisa Wilujeng in | 16:23 No comments
Metode mengajar yang beliau gunakan mungkin tidak terlalu bagus,
Beliau juga nampaknya sedikit pemalu dan kaku,
Namun ketulusan beliau membuat saya selalu menikmati proses pembelajarannya.
Saya menikmati apa yang beliau ajarkan, terlebih jika beliau sudah mulai menceritakan suatu kisah dan meneladankan suatu tokoh, atau menjelaskan suatu hukum #nggak bosen-bosen deh ngedengerinnya

Dan satu hal lagi yang membuat saya terkesan;
Ilmunya yang dalam dan luas tidak membuatnya congkak, malah membuatnya semakin tawadhu’.

Semoga engkau selalu dalam rahmat, naungan, dan kasih sayang-Nya, wahai guru :D
Aamiin..

Terimakasih atas ilmu dan keteladanan yang engkau berikan :)

Tuesday 7 June 2016

Posted by Anisa Wilujeng in | 07:51 No comments
Berbohong jika aku tidak terpesona melihat semesta-Mu, kuasa-Mu, dan kebesaran-Mu.

Lagu opick ini rasanya mewakili sebagian jiwaku yang merindu-Mu.



Hanya Allah

Bersujud semesta pada Mu
Memuji memuja asthma Mu
Gelap terang hanya karna Mu
Semua tunduk ta'at pada Mu

Bersujud pada Mu
Bersyukur nikmat Mu
Bertasbih akan kebesaran Mu

Merindu cahaya Mu
Mengharap rahmat Mu
Mendamba cinta kasih sayang Mu

Bintang berdebar dalam genggaman Mu
Ini laut Mu dan itu langit Mu
Setiap wajah kan bernafas karna Mu
Atas izin Mu...

Allahu Allahu Allahu Allah
Allahu Allahu Allahu Allah
Hitam hati tanpa cahaya Mu
Gelap jiwa tanpa sinar Mu


Saturday 28 May 2016

Posted by Anisa Wilujeng in | 21:27 3 comments
Assalamu’alaikum Wr.Wb.

Halo pemirsa sekalian, apa kabar? :D
In this great occasion, I would like to share something with you. Two weeks ago, I joined in Qur’anic Parenting Class. Now, I want to share it.


Aku telah tinggalkan pada kamu dua perkara. Kamu tidak akan sesat selama berpegang kepada keduanya, (yaitu) Kitab Allah dan Sunnah Rasul-Nya. 
(HaditsShahih Lighairihi, H.R. Malik; al-Hakim, al-Baihaqi, Ibnu Nashr, Ibnu Hazm. Dishahihkan oleh Syaikh Salim al-Hilali di dalam At Ta’zhim wal Minnah fil Intisharis Sunnah, hlm. 12-13).


Ada beberapa usaha yang dapat kita lakukan untuk mengenalkan Al-Qur’an kepada anak-anak kita:
1. Mengajarkan huruf Iqra’ sebelum SD

2. Biasakan di setiap ruangan dalam rumah kita terdapat Al-Qur’an
Hal ini untuk membiasakan anak terbiasa melihat Al-Qur’an sejak dini. Nah, kalo punya mobil, jangan lupa menyediakan Al-Qur’an juga di dalam mobil.

3. Memilih Al-Qur’annya sendiri
Biarkan anak memilih Al-Qur’an nya sendiri. Barang yang dipilih atas kehendaknya sendiri pasti akan lebih disenangi. Lagi pula, untuk urusan agama jangan terlalu itung-itungan. Berapa sih harga Al-Qur’an? Semahal-mahalnya Al-Qur’an pasti masih mahal HP kita.

4. Rukuh terbaik
Nah, ini juga termasuk bagian penting. Biarkan si anak memilih model rukuh yang ia senangi.

5. Rekreasi Qur’an
Agendakan kegiatan ini. Isi kegiatannya sebenarnya simple saja. Tamasya yang di dalamnya tetap ada unsur pengajaran Al-Qur’an

6. Masjid
Membiasakan anak dekat dengan masjid. Caranya? Ya mungkin kalo misal mau jemput si anak, ntar janjiannya bisa di masjid. Kalo misal sedang perjalanan jauh dan ingin istirahat sejenak, beristirahat di masjid.

7. Mengapresiasi guru Al-Qur’an anak kita



Sekian hal yang dapat saya sampaikan. Semoga bermanfaat! Semangatttt! :D

Wednesday 25 May 2016

Posted by Anisa Wilujeng in | 22:36 No comments
Coaching Muslimah
Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Halo saudara-saudara sebangsa dan setanah air ^_^
Apa kabar? 

Pada kesempatan ini, saya ingin berbagi cerita tentang kelas yang saya ikuti baru-baru ini. Coaching Muslimah Class. Sudah ada yang tahu kelas apa itu?

Pada dasarnya setiap orang memiliki kemampuan untuk mencari solusi persoalannya sendiri-sendiri. Hanya saja, terkadang, masih banyak yang bingung harus memulai dari mana, harus melakukan apa. Padahal, sebenarnya setiap dari kita sudah memiliki cara/pandangan untuk menyelesaikan masalah tersebut. Hanya mungkin perlu penegasan/garis bawah saja. Dan tugas seorang coach (panggilan konselor dalam istilah coaching) adalah menyadarkan dan menegaskan kepada coachee (panggilan client dalam istilah coaching) atas pernyataan-pernyataannya.

Prinsipnya adalah ‘menyetrum’ kesadaran seseorang akan potensinya untuk menyelesaikan sesuatu dengan cara memberikan pertanyaan-pertanyaan yang kuat. Coaching ini berbeda dengan konsultasi loh ya. Kalo konsultasi itu lebih kepada memberikan nasihat kepada client secara langsung, sedangkan coaching menggugah kesadaran coachee melalui pernyataan-pernyataan yang diutaran coachee itu sendiri dengan cara memberikan pertanyaan yang tepat. Jadi, di akhir coaching tersebut, coachee akan mempunyai kesadaran secara penuh tentang hal apa yang akan dia kerjakan dan mengapa ia melakukan hal ini-itu. Pemaknaan.

Tadinya saya hanya ikut-ikut kelas ini, penasaran tentang coaching itu apa. Eh, ternyata hal-hal yang saya dapatkan di kelas ini sungguh luar biasa. Di sini, kami ada sekitar 10 orang. Rata-rata sudah ibu-ibu, hehe. Hanya bertiga saja yang masih nge-jomblo (termasuk saya), haha. Mm, tapi walaupun sudah ibu-ibu, tetapi ibu-ibu yang ada di kelas ini sangat luar biasa, betapa beruntungnya saya bisa berkenalan dengan mereka.



Coaching ini bisa digunakan untuk membantu keluarga, sahabat, teman, ataupun orang lain yang sedang kebingungan menentukan langkahnya. Oh ya, coaching ini juga bisa dilakukan untuk diri sendiri loh. ^_^

Berikut beberapa pertanyaan yang bisa digunakan:
1. Tujuan/ apa yang ingin dituju/dibicarakan
2. Seberapa penting tujuan tersebut (persentase)
3. Yang sudah direncanakan untuk merealisasikannya apa saja?
4. Realita yang ada sekarang untuk mencapai tujuannya, ada dipoint berapa? (rentang point 1 – 10)
5. Bagaimana dengan point yang belum? Kemunginan apa yang dilakukan untuk mewujudkannya?
6. Perencanaan yang akan dilakukan?

Nah, jika sudah tau apa yang hendak dilakukan, coach juga harus melakukan pemantauan lebih lanjut tentang seberapa jauh pelaksanaan perencanaan yang telah dilakukan oleh coachee. (^_^)
Selamat mecoba, semoga berhasil! ^_^

Friday 20 May 2016

Posted by Anisa Wilujeng in | 08:46 No comments

"Eksistensi Tuhan saya haruslah perkasa, bisa diandalkan, lebih kuat, lebih kaya, bila dimintai tolong selalu bisa, bila dimintai rezeki tidak pernah kehabisan, karena Tuhan saya adalah tempat saya bergantung. Tuhan saya tidak mungkin sama dengan makhluk. Karena itu saya memilih Islam sebagai agama saya, yang memiliki Tuhan sesuai eksistensi tersebut."
(Agus Mustofa)

Thursday 19 May 2016

Posted by Anisa Wilujeng in | 05:12 No comments
Assalamu'alaikum..
Asikkk! Yuk, para scholarship hunters, merapattt
Posted by Anisa Wilujeng in | 05:07 No comments
Assalamu'alaikum...
Asik asik asik!
Merapat merapat merapat!
SEMANGAT!

Tuesday 17 May 2016

Posted by Anisa Wilujeng in | 17:56 No comments
Assalamu’alaikum Wr.Wb. ^_^

S.Pd. Sarjana Pendidikan. Ah, begitu beratnya gelar yang disematkan ini. Kalo yang lain mungkin bangga dengan adanya gelar yang tersemat ini, maka saya adalah salah satu orang yang merasa ngeri mendapatkan gelar ini. Saya lebih suka mereka tidak menyebut-nyebut hal ini. Alasan: ketidakpantasan saya, kengerian gelar ini pula.

Bagi saya, bergelar sarjana pendidikan berarti menjadi siap menjadi panutan, siap melayani, dan tentu saja siap belajar ilmu sabar sekaligus ikhlas setiap saat.

Sejak kecil, saya mempunyai cita-cita menjadi seorang guru. Guru yang hebat. Guru bisa memfasilitasi dengan totalitas.

Saya suka belajar, terlebih saat belajar di sekolah. Saya suka sekali mengamati bagaimana masing-masing guru membawakan petualangan dalam belajar. Tentu saja bermacam-macam hasilnya; ada yang buat ngantuk, ada yang buat ketegangan tubuh meningkat berkali-kali lipat, ada yang hanya menuntaskan materi pelajaran, ada yang rajin memakai berbagai macam metode pelajaran, ada yang membawakan pelajaran seperti seornag motivator, ada yang tak acuh terhadap siswanya, dan ada yang tulus mengajarkan sesuatu pada siswanya.

Saya suka tipe guru yang tulus saat memberikan ilmu kepada siswanya (walaupun dengan cara yang sangat membosankan, apalagi jika caranya juga oke). Guru tersebut adalah guru yang berkesan bagi saya. Ya walaupun pada akhirnya saya sering belajar secara mandiri, tapi nasehat-nasehat dari guru tersebut selalu saja terngiang-ngiang. Mungkin karena penyampaiannya dari hati maka akan sampai ke hati. Saya mengapresiasi setiap orang yang menuju perbaikan, termasuk guru.

Guru adalah profesi yang menuntut manajemen tingkat tinggi karena yang diurusnya adalah ‘manusia’, bukan benda mati. ‘Manusia’ yang setiap dari mereka membawa keunikan masing-masing. Dan lihatlah permasalahan pendidikan saat ini, begitu kompleks. Begitu banyak perbuatan ‘menjijikan’ terjadi (korupsi, tindakan kriminal, pergaulan bebas, dsb). Ahh, tetapi mengeluh tidak akan pernah menyelesaikan masalah. Dan untuk itu jugalah medan pertempuran ini yang akan saya ambil, ‘Dunia Pendidikan’ sebagai tanggung jawab dan dedikasi saya sebagai anak bangsa juga kepada gelar yang telah tersemat. Belajar lagi, belajar terussss biar bisa jadi guru yang hebat! Guru yang tangguh! ^_^

Masing-masing dari kita memiliki tugas masing-masing kan? Dimanapun kita berada, semoga selalu bermanfaat. Menebar dan mengajarkan kebaikan dengan cara apapun.

Salam Semangat! Salam Pembelajar!


Wassalamu’alaykum Wr.Wb.

Monday 16 May 2016

Posted by Anisa Wilujeng in | 00:31 No comments
Assalamu’alaikum..
Halo kawan-kawan? Apa kabar? :D
Masih semangattt? Harus dong yaa. :)


I wanna write something.
Sampai saat ini, aku masih ingat perbincangan kedua teman saya ini. Mereka memang cukup unik, hehe. Kalo ingat obrolannya bikin ketawa, haha. Saya akan simbolkan nama mereka, Si IA dan si SL. AI suka semacam tinjauan ilmiah. SL selalu melihat apapun dengan melibatkan kebesaran dan kasih sayang Allah SWT.

Tiba-tiba terdengar suara katak (krok krok)
IA: “Kok kodok suaranya bisa gitu ya?”
SL: “Ya itu karena Kebesaran Allah.”
IA: (T_T) “Yaa iya aku tahu kalo itu. Maksudnya tinjauan yang ilmiah gitu.”

Saya yang mendengarkan hanya bisa tertawa dalam hati. MasyaAllah, kedua sahabatku memang luar biasa. Yang satu selalu penasaran dan yang satunya selalu mengingatkan. Hihi..

-------------------------------------------------------------------------------


Pernah juga terjadi perbincangan menarik pada saat kami naik gunung bersama. Saat itu saya hanya tersenyum dalam hati. Saya saat itu juga tidak menimpali karena sedang berusaha bersahabat dengan kaki saya.

Saat itu seorang kawan yang takut melangkah karena tracknya yang begitu terjal. Nah, IA berkata menyemangati “Percaya sama tali, pegang pakai kedua tangan, dan cari pijakan yang nyaman.”
Dan SL yang sudah di atas mengingatkan, “Percaya sama Allah SWT, ayooo pada bisa, bismillah.”


Ada-ada aja temen-temenku ini, tapi itulah spesialnya mereka.

Monday 9 May 2016

Posted by Anisa Wilujeng in | 17:40 No comments
Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Ahlanwasahlan, kaifakhalukum? J
Hamasah! Hamasah! ^_^

Yuhu, pagi ini saya ingin mengeshare tulisan dengan judul RIba. Saya mengenal istilah ini ketika saya kuliah di semester 4 sekitar tahun 2014. Saat itu, yang saya ketahui bahwa Riba itu haram. Tapi pada saat itu saya sebenarnya juga bingung, memang Riba itu seperti apa sih?

Dan akhirnya baru-baru ini saya baru paham sedikit-sedikit tentang Riba (ikut kajian di PWM Yogyakarta jadi tahu deh), hehe. Nah, ini saya flourkan sepenangkapan saya yaa ^^
Apa itu  Riba?
Riba berarti menetapkan bunga/melebihkan jumlah pinjaman saat pengembalian berdasarkan persentase tertentu dari jumlah pinjaman pokok, yang dibebankan kepada peminjam. (source: Wikipedia)

Kalo secara gampangnya, misal A meminjam uang kepada si B sebesar Rp100.000,00. Nah, pada saat A mengembalikan uang kepada si B, A harus mengembalikan lebih dari Rp100.000,00, anggap saja sebagai bunganya karena telah meminjam dalam waktu tertentu. Mungkin bagi kita hal itu wajar-wajar saja kan ya, tetapi ternyata hal itu tidak dibolehkan, karena hal itu sangat merugikan si peminjam. Oh ya, dalam riba ini, barang yang dimaksud adalah yang sejenis. Misal uang dengan uang, emas dengan emas, beras dengan beras. Kalo barangnya beda misal beras dengan uang (dalam jual beli, ya gak masalah).

Hai orang-orang beriman, janganlah kamu makan riba dengan berlipat ganda, dan bertakwalah kepada Allah supaya kamu mendapat keberuntungan [Q. 3: 130].

Praktik Riba ini banyak terjadi di bank konvensional yang menggunakan system kapitalis. Maka dari itu, sekarang sudah mulai banyak berdiri bank syariah (ya walaupun belum sepenuhnya syariah, semoga dengan pembenahan-pembenahan terus menerus bisa menjadi benar-benar syariah, aamiin). Sistem pada bank syariah ini juga mulai diminati di Inggris (malahan banyak dikaji di Inggris).

Mau tahu lebih lanjut tentang Riba? Lanjut searching sendiri yaa, hehe.

Di akhir acara, ada seorang peserta laki-laki berkata, “Saya sebelumnya bekerja menggunakan sistem riba, tetapi beberapa tahun terakhir ini setelah saya tahu tentang hukum riba, saya memutuskan untuk berhenti sejenak, dan saat ini pun saya masih mencari ‘usaha’ lain yang tidak berhubungan dengan riba. Karena saya memahami, menentang hukum Allah berarti pernyataan perang dengan Allah dan Rasul-Nya. “


I repeat his statement "Karena saya memahami, menentang hukum Allah berarti pernyataan perang dengan Allah dan Rasul-Nya.“



Semoga orang-orang yang mentaati-Nya, selalu diberi kemudahan dan ganjaran yang berlipat. Aamiin.


Mohon maaf jika banyak kekurangan, sekian, wassalamu'alaikum wr.wb.
Posted by Anisa Wilujeng in | 06:34 No comments
Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Hi! How are you today? I hope that God always bless you! Aamiin..

Hari ini saya ingin bercerita sedikit tentang Sekolah TOEFL. Sudah pernah dengar tentang Sekolah TOEFL? 

Saya mengenal Sekolah TOEFL sejak akhir Maret 2016. Sekolah TOEFL adalah program belajar TOEFL gratis via online yang diprakarsai oleh mas Budi Waluyo. Beliau merupakan penerima beasiswa S2 IFP Ford Foundation USA dan beasiswa S3 Fulbright Presidential Scholarship. Sekarang masih dalam proses studi.

Dengan adanya Sekolah TOEFL ini, beliau berharap bisa menolong anak-anak Indonesia untuk mengejar cita-citanya melanjutkan studi di Luar Negeri.

Di Sekolah TOEFL ini, mas Budi Waluyo tidak hanya mengajarkan tentang TOEFL saja, tetapi juga memotivasi kita untuk tidak menyerah, menjelaskan macam dan tatacara beserta tips untuk apply beasiswa, selalu mengingatkan untuk meluruskan niat dalam belajar, dan selalu mengingatkan kita untuk memiliki mental seorang ‘scholar’ yaitu mental ‘memberi manfaat’, karena sejatinya seseorang yang dipercaya mendapat beasiswa berarti dia memiliki tanggung jawab yang besar untuk memberi kebermanfaatan bagi yang lain. Jadi salah satu cara untuk menjadi seorang scholar ya kita harus punya mental seorang scholar dulu. :D

Walaupun pembelaarannya online, tetapi kualitas yang diberikan sungguh totalitas (bagi siswa yang belajarnya sungguh-sungguh loh yaa, hehe). Pembelajarannya terstruktur. Selain itu, penjelasan dari pembahasan yang disampaikan pun dapat dicerna dengan mudah. Hayo, udah pada gabung di Sekolah TOEFL belum nih? #recommendedBANGET

Kalo misal teman-teman mau kepoin Sekolah TOEFL, teman-teman bisa mengunjungi:
https://sdsafadg.com/

"Harga sebuah mimpi itu tidak dibayar dengan uang, tapi dengan kerja keras, semangat, ketekunan, pantang menyerah, pengorbanan.. dan lain-lain." (Budi Waluyo)


Mimpi besar HARUS dibayar dengan harga yang besar pula!  Semangat Semangat! 
Makasih mas Budi Waluyo, semoga langkahmu selalu dimudahkan. Aamiin.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Sunday 8 May 2016

Posted by Anisa Wilujeng in | 08:15 No comments


Ada sebuah tanggapan dari peserta yang membuat saya terkesan. Wah, lupa namanya siapa. Jadi masnya itu sudah mulai menghidupi dirinya dengan menggunakan Inkscape ini untuk mendesain sesuatu. Kata masnya, "Saya selalu diajarkan untuk menggunakan sesuatu yang legal, dan karena itulah saya memilih Inkscape, rasanya lebih puas."

(Wah, aku baru tahu kalo misal banyak aplikasi-aplikasi yang ilegal, wah, gak tau aku. Nggak update banget ya aku, haha)



Assalamu'alaikum..
Halo semuanya! Moshi-moshi! (Halo!)
Ogenki desuka? (apa kabar?)
Semoga selalu diberikan kesehatan jiwa dan juga raga ya! aamiin.
Semangat permirsaaaa! ^_^


Sehari yang lalu (7/6/2016) saya mengikuti pelatihan Inkscape yang diselenggarakan oleh KMH FIK UNY. Pelatihan ini Free! That's why I joined, haha. Sebenernya ada alasan lain juga kok selain karena gratis, I wanna learn how to use Inkscape, seriously, hehe. I like playing colour. Usually I draw something with corel, but I wanna know the other program pengolah gambar. Pelatihan dimulai sekitar pukul 9 pagi sampai jam 3 sore.

Pelatihan ini dibuka oleh sambutan ketua panitia yang singkat, padat, dan beberapa rangkaian sambutannya cukup menempel di hati, "Terimakasih kepada para peserta yang telah datang mengikuti acara ini. Bahwasannya bukan kaki yang membawa teman-teman kemari, tetapi hati. Alasan yang membuat kami meyelenggarakan acara ini juga karena kami berusaha menyampaikan walau hanya satu ayat."

Oke kita cukupkan yaa untuk sambutannya, hehe. Let's go to the points! :)


Pematerinya adalah mas Ali Abdul Hakim. Nah di sini, saya akan mencuplik beberapa materi yang beliau sampaikan.


Apa itu Inkscape?
1. Inkscape merupakan program pengolah gambar vektor (semacam coreldraw dan adobe illustrator)
2. Program open source (sumber terbuka)
3. Merupakan pengembangan dari program sodipodi (1999)
4. Dikembangkan sejak tahun 2003
5. Mendukung berbagai platform sistem operasi (windows, Mac OS, dan Linux)
source: wikipedia.org

Mengapa Inkscape?
1. Free (gratis) dan legal
2. Memiliki fitur-fitur pengolahan vektor yang cukup lengkap
3. Multi Bahasa
4. Cross-platfrom

Alat atau Keterampilan?
Yang pertama tentulah Keterampilan karena secanggih-canggihnya alat, kalo kita gak bisa menggunakan ya sama aja bohong. Tapi alat yang bagus, tentusaja juga menjadi salah satu dukungan. Intinya keterampilan dulu, setelah itu alat. Analogi yang diberikan adalah Pensil Warna. Ketika pensil warna digunakan menggambar oleh anak kecil yang belum memiliki keterampilan untuk menggunakannya maka jadinya akan biasa-biasa saja. Lain halnya jika yang menggunakan pensil warna tersebut adalah seorang pelukis. Jika yang menggunakan pensil warna tersebut adalah pelukis, maka lukisan yang dihasilkan akan memiliki nilai yang tinggi. Nah, seperti itu jugalah program ini. Ketrampilan tetep yang utama. :D

Sekitar pukul 14.00, kami para peserta lantas diberikan challenge. Kami diberi waktu sekitar 30 menit untuk saling berlomba membuat gambar apapun dengan tema 'BUAH'. Terbaik putra dan terbaik putri akan mendapatkan buku Inkscape.

Dan taraaaa.... inilah hasil dari gambar saya, haha. :D




Gambar peserta-peserta lain juga lucu-lucu dan keren-keren.
Mari coba lebih banyak lagi. ^_^

Thursday 5 May 2016

Posted by Anisa Wilujeng in | 07:20 No comments
Assalamu'alaikum Wr.Wb..

Good news from IDP!
They will hold IDP Exhibiton. :)
Let's register! ^^

this is the link, good luck!

https://www.idp.com/indonesia/studyabroad/lp/aus/australia-education-exhibition-may-g?utm_source=facebook&utm_medium=banners&utm_campaign=AEE-Event#top

Tuesday 3 May 2016

Posted by Anisa Wilujeng in | 09:22 No comments
Assalamu’alaikum Wb.Wb.
Halooooo? What do you feel today?
Keep smile ya friends, whatever happens. ^_^

Experience is the best teacher. Right?
I won’t do the same mistakes again, specifically when I want to hike the other mountains. ^-^

Naik gunung tanpa persiapan itu…….. sangat melelahkan badan (red. menzalimi) :o Tapi pengalamannya hebat sekaliiiii, langsung mengalami sendiri 'akibat' dari kurang persiapan.

Tanggal 9-11 April 2016 lalu, saya dan beberapa teman memutuskan untuk berpetualang mendaki gunung. Dari penampakan awal selesai packing, saya sebenarnya sudah menyadari kurang siapnya saya atas petualangan ini, terutama kondisi fisik. Seperti perempuan kebanyakan, saya termasuk kategori kurang berolahraga, ditambah lagi 2 hari berturut-turut sebelum mendaki saya kehujanan. Persiapan olahraga yang saya lakukan dikala itu hanyalah bersepeda selama 3 harian (itupun hanya bersepeda ringan selama 10 menit, hehe, ini terhitung olahraga enggak ya? :p). Tetapi, hal itu tentu saja tidak menyurutkan niat saya untuk mendaki.

Keberangkatan pendakian fix tanggal 9 April 2016. Beberapa hari mendekati tanggal pendakian, leader pendakian berkata bahwa sepertinya laki-laki yang bisa ikut hanya satu. Di saat itu, saya sebenernya sedikit ‘was-was’. “Hah, cuma satu?”

Tetapi kabar terakhirnya, kami tetap fix berangkat dengan rincian 1 pa dan 5 pi.
“Ini kok berani juga ya memandu 5 adik muslimah :3, padahal tanggung jawabnya kan besar banget. Ah, mungkin memang sudah biasa,” pikirku. Titik. Berhenti sampai disitu saja kekhawatiranku.
Alhamdulillah, kami pulang dengan selamat, bahagia lahir dan batin. Haha.. Alam memang luar biasa! X)

Gak ketinggalan juga akibat kurang olahraga: rasa sakit menjalar kemana-mana, mulai ujung kaki sampai bahu, luar biasa! Suaraku juga gak mau ketinggalan! Serak-serah kering (hagz3x). Dan Alhamdulillah suaraku sudah sembuh (red. barusaja sembuh 3 hari yang lalu). Dan saat ini masih dalam masa pemulihan kondisi kaki (telapak kaki masih linu-linu T.T)

Tetapi, semangat mendakiku tetap ada. Mendaki itu tamasya jiwa raga! :D

Sembari menunggu pulih, saya mencoba hal-hal lain yang disarankan oleh buku ‘Paduan Mendaki’; push up, sit up, dan pemanasan-pemanasan lain. Rindu juga sama sit up, push up, hehe.

Untuk pendakian selanjutnya, harus lebih siap lagi, siap dalam hal packing, pengetahuan, dan tentu saja persiapan fisik.
HARUS RAJIN OLAHRAGA! YOSH SEMANGAT!




Yang ini disampaikan sambil berteriak (‘O’):
Teman-teman, aku pengen mendaki lagi bareng kaliaaaan….. Kalian juga pengen mendaki bareng-bareng lagikaaaan??????
Ayo, pada semangat ya mengerjakan skripsweetnya……. Semangat semangat! Jangan menyerah yaaaa! Jangan banyak mengeluh……….. :) 
Semangat semangat semangat! Segera diselesaikan yaaaaaaaa…… ^^

Semoga kita bisa mendaki bareng-bareng lagi, tentunya setelah teman-teman pendadaran (ini juga berlaku untuk pemandunya loh, hoho, semangat). 
Ada kewajiban yang harus ditunaikan sebelum mendaki lagi: PENDADARAN. 
Semangat semangat! 
Jangan lupa olahraga ^_^

Monday 2 May 2016

Posted by Anisa Wilujeng in | 06:35 No comments
Assalamu’alaikum Wr.Wb.

Halo halo! Apa kabar?
Pada hari yang spesial ini, 2 Mei 2016, saya ingin menulis tentang ‘Rizki’. Eh, tapi ini bukan sembarang Rizki, Rizki yang saya maksud adalah Andri Rizki Putra, hehe. Hayo, udah pada kenal belum? Perkenalkan, Kak Rizki ini adalah pemuda tampan pendiri Yayasan Pemimpin Anak Bangsa (YPAB). YPAB ini bergerak pada bidang Pendidikan Luar Sekolah.

Pagi ini, Alhamdulillah saya diberi kesempatan mengikuti Talkshow dengan pembicara Kak Andri Rizki Putra yang diadakan oleh Bentang Pustaka, FTBM, dan PLS UNY yang bertempat di Ruang Abdullah Sigit FIP UNY. Seneng banget rasanya, nggak nyesel deh ikut acara ini. Terimakasih kepada penyelenggara. :D


Oke, lanjut ya..
Pada awal talkshow, kak Rizki menceritakan alasan mengapa dia berhenti sekolah, ternyata alasannya adalah karena dia memilih kejujuran. Pada saat dia sekolah, saat Ujian Nasional, pihak sekolah ternyata melakukan sebuah kecurangan, yaitu membeberkan kunci jawaban Ujian Nasional. Merasa kecewa atas apa yang sudah dilakukan oleh sekolahnya (sekolah bersikap tidak jujur), Rizki akhirnya memilih untuk berhenti sekolah, dan belakar dengan caranya sendiri. Melalui jalur ujian kesetaraan, Kak Rizki ternyata mampu menamatkan SMA dalam waktu yang singkat, bahkan diterima di FH UI.
Kak Rizki memiliki perhatian pada bidang pendidikan. Salah satu masalah besar dalam bidang pendidikan saat ini menurutnya adalah masih terlampau banyak orang-orang yang putus sekolah karena finansial. Merasa ada tanggung jawab moral, akhirnya Kak Rizki berinisiatif mendirikan Yayasan Pemimpin Anak Bangsa. Yayasan ini dikhususkan kepada siapa saja yang memang benar-benar lemah dalam finansial tetapi masih miliki keinginan belajar dan berbenah menjadi lebih baik. Peserta didiknya ada yang dari pembantu rumah tangga, office boy, anak jalanan, dll.

Yayasan Pemimpin Anak Bangsa ini menekankan pada kualitas, terutama nilai kejujuran. Ketika menilai pun, yayasan ini akan jujur dalam menilai siswanya yaitu sesuai kemampuan siswa. Jika baik ya dinilai baik, jika belum baik ya dinilai belum baik. Penekanan pembelajarannya juga pada ‘proses’ belajar. Pada proses belajar itulah keteladanan tutor akan berdampak besar.

Dalam pengelolaannya, Kak Rizki dan kawan-kawannya selalu Jujur. Jujur atas keadaan lembaga mereka. Trasnparan masalah pendanaan, masalah kebutuhan, dan yang lainnya. Inilah salah satu sebab mengapa yayasan ini dipercaya oleh berbagai pihak.

Dalam pengrekutan relawan, mereka tidak sembarang ambil. Mereka benar-benar menyeleksi siapa-siapa saja yang memang benar-benar komitmen.
“Mencari orang yang memiliki komitmen tinggi itu lebih susah daripada mencari orang yang berpendidikan tinggi tapi komitmennya rendah. Apalagi di zaman sekarang  gelar relawan lagi trend. Semua yang serba relawan diikuti karena bisa mendukung saat pencarian beasiswa, akhirnya lebih mementingkan kepentingan pribadi daripada kepentingan sosial. Tiba-tiba saja langsung menghilang atau istilah lainnya Muntaber (mundur tanpa berita),” kurang lebih seperti itu terang Kak Rizki.


Kejujuran harus ditegakkan! Selamat Hari Pendidikan 2016!



Untuk para guru, mari menjadi teladan yang baik dan hebat untuk siswa kita! Horas! ^^

Sunday 1 May 2016

Posted by Anisa Wilujeng in | 04:46 No comments
Assalamu’alaikum Wr.Wb.

Halooooo! Selamat sore! ^-^
Lagi pada ngapain ini? Sehat, sehat? Semangat, semangat?

Kalo sedang ada masalah, dihadapi, dan segera diselesaikan ya, pokoknya jangan menyerah Pemirsa! SEMANGAT!


Oke, bahasan kali ini adalah tentang Pendamping. Bukan Pendamping Biasa yaitu Pendamping Hidup! Pendamping yang akan bersama-sama menghabiskan waktu bersama kita di sisa hidupnya. Pendamping yang akan menjadi Ibu/Bapak dari anak-anak kita kelak. (^_^) ihir… hehe..

Gak ada badai gak ada angin, tiba-tiba ada teman saya yang curhat, “Aku dari kemarin ditanyain terus sama orang-orang, kapan nikah? Ya aku jawab aja sambil guyonan, ‘aku baru bisa jawab kalo udah ada yang datang. La ini blm ada yang datang-datang, hehe.’ kan kamu tahu sendiri, kalo menikah itu gak semudah yang dibayangkan, gak bisa asal milih, dan ada tugas tambahan lainnya ketika nanti kita sudah mempunyai anak. Aku aja masih seperti ini, aku belum siap, aku masih harus banyak belajar lagi. Kalo pendapat mbak kos ku, ya kalo kamu bilangnya gak siap terus, kapan siapnya.”

Nah itu tadi adalah curhatan salah satu teman saya. Teman-teman ada yang mau kasih solusi? Boleh-boleh (^_^).

Hm, biasanya saya gak banyak komentar masalah begituan. Tetapi karena tadi pagi ada kajian yang menyrempet kea rah-arah itu, jadinya saya putuskan untuk memberi solusi semampu saya. Dan setelah dipikir-pikir, solusi yang saya tawarkan sepertinya cukup bijak. Haha.. (ya semoga saja tidak menyesatkan ya).

Saya menjawab, “Kalo perihal memilih pendamping hidup itu ada dua hal yang harus jadi fokus utama, pertama yaitu SHALIH, kedua adalah ALIM (BERILMU). Ya kalo misal ada seseorang Shalih dan Alim yang datang kepada kita, sepertinya tidak ada alasan untuk menolaknya. Mengapa harus menolak? Justru jika ada lelaki seperti itu datang, seharusnya kita senang dong, malah nanti bisa membimbing kita. Sambil jalan, sembari dibimbing. Nah, sambil nunggu pangeran kita datang, kita memperbaiki diri dulu.” (Wah, ini mah nasehat demokrasi ya, dari aku untuk aku, haha)

Ya sejatinya memang seperti itu, menasehati orang lain sesungguhnya juga menasehati diri sendiri. It is like boomerang right? 

 Sebenernya awalnya gak ada niatan untuk nulis hal beginian dalam waktu dekat, tetapi gara-gara tadi pagi ada yang tanya tentang pendapat saya atas permasalahan yang sedang dihadapinya (red.pendamping hidup), haha, padahal siapa juga saya ya, sama-sama belum ada pendamping :p . Sesama teman harus saling menasehati dan mengupayakan yang terbaik, jadinya ya saya mencoba menjawab sebisa saya. Kemudian, saya tiba-tiba ingin menuliskannya di sini juga, ya mumpung lagi semangat nulis ini. :D

Sekian, sampai jumpa dilain kesempatan (:

Saturday 30 April 2016

Posted by Anisa Wilujeng in | 23:30 No comments
Assalamu’alaikum Wr.Wb.

Halo teman-teman semuanya? Apa kabar? Masih semangat? Selalu dong yaa.

In this precious occasion, let me share something for you. ^_^

Pagi ini, 1 Mei 2016, Alhamdulillah saya bisa bertemu dengan salah satu penulis favorit saya, yakni ustad Ahmad Rifa’i Rif’an. Beliau masuk dalam klist penulis favorit saya baru-baru ini. Saya mengetahui Beliau ketika ada orang yang nge-share postingan Beliau. Jadilah saya sedikit ‘kepo’ dengan wall Beliau. Setelah lihat postingan-postingan di wall Beliau, rasanya JLEB JLEB JLEB. Saya merasa tersindir (*angkat tangan tutupin mata).

Beliau termasuk penulis muda yang sangat produktif. Hingga hari ini. Ada sekitar 80 buku yang sudah beliau tulis. Bahasa tulis yang Beliau gunakan pun mudah dicerna, dan esensi(isi) dari apa yang ingin disampaikan tetep ngena.

Alhamdulillah, hari ini saya bisa join kegiatan Bedah Buku “Tuhan, Maaf, Kami Sedang Sibuk” dengan pembedahnya adalah penulisnya sendiri yakni ustad Ahmad Arif Rifan. Kegiatan ini diselenggarakan oleh Takmir Masjid Universitas Islam Indonesia (Jalan Kaliurang). Kegiatan ini dimulai sekitar pukul 06.30, berakhir sekitar pukul 08.00. Walaupun terbilang sebentar, tetapi Alhamdulillah bobot materi yang disampaikan bisa padat dan tentu saja Ngena. Lanjut yaa ^_^


Oh ya, sebelumnya perkenankan saya untuk mendiskripsikan sedikit tentang buku yang akan dibedah ya? Buku “Tuhan, Maaf Kami Sedang Sibuk” saat ini telah mencapai cetakan yang ke-17.  Beliau juga menyampaikan jika buku ini adalah buku yang paling tebal dan tentu saja paling mahal diantara buku-buku beliau yang lainnya, tetapi ternyata juga yang paling laris. Ada 4 pokok bahasan yang disampaikan di buku ini; Menata Hati, Membenahi Nurani; Rumahku, Surgaku; Memancarkan Cahaya Surga di Tempat Kerja; dan Memperkkokoh Semangat dan Visi Hidup.

Karena materi yang dikaji cukup luas dan banyak, maka saya akan memisahkan bersub-sub agar mudah saat dibaca. Oh ya, karena luasnya cangkupan buku “Tuhan, Maaf Kami Sedang Sibuk”, maka beliau juga menghubung-hubungkan dengan buku-buku beliau lainnya yang masih ada kaitannya dengan buku tersebut (baik disampaikan isinya, ataupun saat beliau mengisi bedah buku dimana-mana).


1. The Perfect Muslimah
Salah satu buku beliau yang laris lainnya adalah buku “The Perfect Muslimah”. Beliau kemudian bercerita jika ada hal yang sangat menarik ketika beliau membedah buku ini disuatu acara. Beliau menyampaikan bahwa pandangan penulis tentang Perfect Muslimah itu; Indah akhlaknya, teduh parasnya, brilian otaknya, mantap ilmu agamanya, luas pergaulannya, dahsyat prestasinya, hebat kontribusinya. Auranya terjaga, pergaulannya terjaga, perilakunya terjaga. Matanya berkilau oleh air mata takwa, bibirnya basah dengan untaian petuah, rambutnya tertutup oleh juluran jilbabnya. Bicaranya dakwah, pendengarannya tilawah, geraknya jihad fii sabilillah. Hatinya penuh zikir, otaknya penuh pikir, dipercantik oleh jaganya lahir.

Kemudian beliau bertanya kepada audiens,” kira-kira ada enggak perfect muslimah itu?”
“Tidakkkkk….” begitulah sahutan audiens. Eh, tapi ternyata ada seorang perempuan yang menjawab berbeda. Perempuan itu menjawab, “perfect muslimah itu ada. Bahkan saya ingin mengkritisi buku ini. Seharusnya buku ini tidak perlu menambahkan kata PERFECT, karena tanpa kata perfect pun, MUSLIMAH itu sudah sempurna. Karena dia adalah Muslimah; ajaran yang diajarkan kepadanya adalah ajaran yang paling sempurna, yang kesemuanya tidak ada yang tidak bermanfaat; Kitab sucinya adalah kitab suci paling sempurna; dan manusia panutannya adalah manusia yang paling sempurna di muka bumi. Dan jika ada kepribadian ada yang kurang beres, berarti menandakan bahwa dia belum mengamalkan ajaran ataupun kitab suci”
(wihhhhhhhh…..luar biasa . Wah, berat sekali ya gelar Muslimah itu :o )


2. Ibadah
Pada saat sesi tanya jawab, seorang audien bertanya, “Cobaan paling besar bagi kebanyakan mahasiswa adalah sulitnya memanage waktu untuk melaksanakan ibadah. Ya memang berat, karena tugas akademik dan organisasi cukup banyak. Lantas bagimana sikap kita menghadapi persoalan tersebut?”

Ustadz Rifai lantas menjawab,”Coba kita amati pertanyaannya lagi. Kurang waktu untuk ibadah karena mengurus organisasi dan akademik? Coba kita lihat definisi ibadah. Ibn Taimiyyah menjelaskan bahwa ibadah adalah segala aktivitas yang dilakukan lillahita’ala. Jadi, segala aktivitas yang kita lakukan bisa dijadikan/bernilai ibadah jika NIAT yang kita niatkan benar. Berorganisasi dan Belajar juga merupakan ibadah. Hanya saja kemudian ibadah memang dibagi menjadi dua bagian yaitu ibadah kepada Allah dan ibadah sosial. Nah, pelaksanaan waktu, itu memang pintar-pintarnya kita dalam membagi waktu. Apakah ada orang yang nilai akademiknya bagus, organisasinya aktif, tetapi dia juga tidak meninggalkan ibadah wajibnya kepada Allah? Sudah banyakkan orang-orang seperti itu. Itu menunjukkan bahwa sebenarnya kita juga bisa melakukan hal yang demikian. Dan yang paling penting adalah, sebelum melakukan aktivitas apapun, mari berpikir sejenak, kira-kira Allah ridho atau tidak ya? Jika sekiranya iya, maka lakukan! ”
(semangat semangat!)


3. Kajian dengan Tema berat
Di sesi berikutnya, ada pertanyaan,”Ustad, sering kali kalo misal ada tema-tema yang berat dalam kajian, terkadang kita susah sekali untuk hadir ataupun berniat mengkajinya. Bagaimana ya?”
Beliau menjawab,”Itu bisa terjadi karena dari dalam diri kita sendiri kita masih belum selesai dengan diri kita. Bisa juga karena kurangnya sosok teladan (yang pengkajiannya hebat, kontribusinya juga hebat, ibadahnya juga hebat). Jika kita tahu bahwa masih minimnya sosok teladan, mari kita berupaya menjadi sosok tersebut. Karena hal itu juga merupakan salah satu media untuk berdakwah.”


4. Pendamping Hidup
Sekarang, kita masuk ke bahasan pendamping hidup. (Eaaaa…. Hayoooo… Ihir..)
Tidak pernah ada yang mengharuskan jika kita harus menikah dengan orang yang kita cintai, karena itu bukan suatu keharusan. Tetapi jika pas ‘ngepasi ya nggak masalah’. Yang dianjurkan adalah pilihlah yang shalih dan alim/berilmu, selanjutnya terserah.


Nah, para Pemirsa, sebenarnya sub-sub bab lainnya masih banyak, masih ada delapan lagi. Tapi kita bahas next time aja ya, hihi. Ini saya tuliskan point-point yang belum:
5. Padi dan Rumput
6. Lambat Matang
7. Cambuk kepada Diri Sendiri
8. Ibadah Haji
9. Ridha Allah
10. Berteman, Bersahabat
11. Prestasi Akademik sebagai Sarana untuk Berdakwah
12. Godaan yang semakin menghebat

Sekian dulu ya, terimakasih sudah berkunjung ke blog saya. :D
Wassalamu’alaykum Wr.Wb.

Thursday 28 April 2016

Posted by Anisa Wilujeng in | 17:35 2 comments
Assalamu’alaikum Wr.Wb.

Halo para amazing muslimah? Apa kabar? Halo halo! Semoga selalu istiqamah di jalan-Nya :D
Hehe, maap ya yang disapa hanya yang muslimah, karena tema yang akan saya hadirkan saat ini adalah my short journey #Berhijab. Jadi lebih spesifik ke muslimahnya. Tereret tereret (^O^) Tapi kalo para lelaki mau baca juga boleh kok, gak dilarang.

Tidak ada maksud apa-apa ketika saya menuliskan ini, hanya ingin memonumenkan kenangan sekaligus pengalaman saya sembari saling menasehati satu sama lain, ya karena itulah salah satu kewajiban seorang muslim, saling menasehati dalam kebaikan. Kalo ada masukan, boleh kok. Saya menerima segala kritikan. ^)^

Hayoo, yang para muslimah, udah berhijab belom ya? Kalo sudah, Alhamdulillah. Kalo belum, pada mau nyusul kapan nih? Hihi… Hijab itu multifungsi lo, gak hanya menghindarkan kita dari panasnya matahari, tapi juga menghindarkan dari panasnya api neraka. Semoga segera menyusul ya Cantik. :D
Saya sendiri baru mulai memutuskan berhijab sejak kelas 2 SMA saat semester 2. Sebenernya juga gak menyangka jika pada akhirnya saya memilih untuk berhijab. Dulu mah lihat orang berhijab itu kesannya gerah banget, ribet lagi. BUT, ACTUALLY I AM WRONG.

Sebenernya sudah beberapa teman yang membujuk untuk berhijab, tapi dalam diri sendiri belum ada keinginan untuk itu. Saya hanya merasa belum ada tuntutan/keharusan untuk ke arah sana. Membuat suatu keputusan (apalagi berhijab) bagi saya bukan sebuah keputusan yang main-main. Karena ketika kita sudah memutuskan untuk berhijab, maka selanjutnya ya harus istiqamah dengan berhijab itu. Menurutku gak masalah juga kalo gak berhijab, toh yang penting kita tetep bisa jadi orang baik dan tetep berkelakuan baik, I think it is enough.

Sampai pada suatu hari, ada seorang teman yang mengirim SMS tentang kewajiban berhijab bagi setiap muslimah. Saat itu, lumayan JLEB juga SMSnya. Saya sedikit gak percaya terhadap apa yang disampaikan, makanya saya segera searching kewajiban hijab bagi muslimah. Satu persatu ayat-ayat Al-Qur’an mulai mucul.

Katakanlah kepada orang laki–laki yang beriman, “Hendaklah mereka menahan pandanganya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allâh maha mengatahui apa yang mereka perbuat.” Katakanlah kepada wanita yang beriman, “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya, kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera–putera mereka, atau putera–putera suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allâh, wahai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung. [an-Nûr/24:31]

Wahai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang Mukmin, “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka !” Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. dan Allâh adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. [al-Ahzâb/33:59]


Lemas sudah saya. Galau. Ya gimana gak galau, kewajiban berhijab ternyata jelas-jelas tercantum di dalam Al-Qur’an. Jujur saja, saya tidak tahu jika ada kewajiban seperti itu. Ya sebabnya mungkin juga karena saat saya membaca Al-Qur’an, saya jarang membaca terjemahannya, nah impact nya ya gini ini. So, buat teman-teman, kalo membaca Al-Qur’an jangan lupa dibaca terjemahannya juga yaaa.. biar tau esensinya juga (n_n). Walaupun saya juga bukan dalam kategori barisan orang alim, tapi saat itu saya gelisah. Masalahnya kewajiban itu ada di Al-Qur’an, sebuah kitab yang WAJIB ‘AIN diyakini oleh orang yang mengaku agamanya Islam. Setelah berpikirselama beberapa hari, akhirnya saya putuskan untuk berhijab. Karena saya tidak mempunyai alasan yang cukup untuk menolak hukum tersebut.


BAGAIMANA PANDANGAN ORANG-ORANG TERHADAP KEPUTUSAN SAYA?
1. ORANG TUA
Awalnya orang tua saya cukup heran dengan keputusan saya, terutama ibu saya. Ibu terus bertanya, “Beneran mau pake kerudung? Beneran? Tapi kalo udah pake kerudung, jangan dilepas-lepas lo. Ibu nggak suka kalo dilepas pakai lepas pakai. Gimana, mau tetep pakai kerudung?” Aku mengangguk mantap. Ya gimana lagi, ketika niat sudah diikrarkan harus mantab mengangguknya, apalagi dihadapan orang tua. Jika ragu, pasti akan batal. Dan akhirnya direstui memakai mahkota itu (kerudung maksudnya J)

2. GURU
Yang gak kalah heboh lagi, beberapa guru yang cukup mengenal saya. Beberapa dari mereka senang melihat keputusan saya berhijab. Bahkan beberapa diantara mereka membelikan saya kerudung (asiiikkk dapat gratisan, haha).
Tetapi ada juga guru yang heran dengan keputusan saya berhijab, sampai-sampai beliau bertanya, “Loh, Anisa kok pakai kerudung? Kan anisa nasionalismenya tinggi?” Nah, aku cukup bingung menanggapi pertanyaan itu, aku cuma cengar-cengir aja sambil menjawab, “Hehe, ya kan gak papa.”
Menurut saya juga gak ada relasinya antara berhijab dan sikap nasionalisme. Ya mungkin pandangan orang berbeda-beda. Tapi yang jelas, saya tetap berdarah Indonesia, saya tetap generasi merah putih yang cinta Indonesia. MERDEKA! [^)^]

3. TEMAN-TEMAN
Karena pada saat itu sudah lumayan banyak juga yang berkerudung, saya ya enjoy saja. Kebanyakan teman-teman saya besyukur karena saya sudah memutuskan pilihan yang tepat. Selamat untuk diri saya sendiri! (#-#)



Kalo kamu, gimana ceritamu berhijab? J


Sekian, Wassalamu'alaykum Wr.Wb. 
Posted by Anisa Wilujeng in | 08:10 No comments
Assalamu’alaikum Wr.Wb.

Rindu, iyaaaa, rindu naik gunung! Hehe. Sampe segitunya banget ya? Ya memang iya. Rindu suasananya. Indah.

Sudah lama banget pengen naik gunung. Alhamdulillah kesampaian! Diizinkan sama Allah pergi bersama teman-teman yang super baik dan shalih, ada mbak bro Ifni, Sulimah, Toda, Farah Hilmy, plus mas Mifta. Thanks friends, you are totally amazing, really! >.<

Jika pengalaman adalah guru terbaik, maka perkenankan saya untuk mengabadikan kisah luar biasa ini. Selain itu juga sebagai rasa syukur atas hadiah luar biasa yang diberikan Allah Swt menjelang kelulusan ini. Tulisan ini juga saya persembahkan untuk teman-teman seperjuangan yang sudah membersamai saya naik gunung.

Gunung yang kami daki adalah Gunung Merbabu. Ada beberapa titik yang bisa dijadikan jalur pendakian, dan jalur pendakian yang kami tempuh adalah lewat Suwanting (berdasarkan instruksi pemandu).

Aku ingin naik gunung, karena aku ingin merasakan sensasi naik gunung, juga ingin mencari hakikat, mengapa Allah juga memberikan perhatian kepada gunung. Aku percaya pasti akan ada banyak pelajaran yang bisa diambil. :D

“Dan gunung-gunung, bagaimana ia ditegakkan.” (Qs. Al-Ghasyiah [88]:19)


Oh ya sebelum dimulai petualangannya, saya ingin memperkenalkan para aktornya. Leader perjalanan ini adalah mbak bro Ifni, pemandu dan pelindungnya adalah mas Mifta. Anggota terkuat adalah Sulimah, anggota periang adalah Toda, dan anggota terheboh adalah Farah. Sedangkan saya sendiri adalah …..(apa?)… apa ya enaknya? Penonton sajalah, karena saya selalu terhibur dengan aksi-aksi mereka. Haha.

PACKING 
Mbak bro Ifni as a leader, H-7 sudah mulai memberikan maklumat barang-barang apa saja yang harus dibawa, diantaranya ada Sleepingbag, Matras, Senter, Baju Ganti, Air mineral 2 botol besar, jaket super tebal, kaos tangan, kaos kaki, mantel, payung, alat ibadah, dan makanan. Di hari H nya Alhamdulillah kami kesemuanya sudah siap dengan barang-barang yang sudah dimaklumatkan, bahkan ada yang over makanan, hayo siapa hayo :p

Sejujurnya pada saat mencangklong tas gunung untuk pertama kalinya, actually it’s so hard for me. Berat, berat banget, asli! Saat jalan biasa sedikit kualahan, jalannya miring-miring, udah kaya’ menara Pisa. Haha. Tapi hal itu juga dirasakan teman-temanku lainnya. Mereka juga kualahan. Maklum kami masih para newbe, masih amatir sangat.

BERANGKAT
Berkumpul di kos mbak bro ifni pukul 10.00 dan cus ke Basecamp Suwanting. Di basecamp, kami dijelaskan rute-rutennya; ada 3 pos, jarak pos 2 ke pos 3 lumayan jauh dan cukup terjal. “Kalo cowoknya ada tiga, berarti cowoknya dikasihkan di depan, tengah, belakang. Kalo cuma ada dua berarti taruh di depan dan belakang, perjalanan ini biasanya 8 jam’an” nasehat Mas Basecamp. Kami berlima (ifni, Suli, Toda, Farah, aku) cuma bisa senyum-senyum gak jelas, haha, la cowoknya aja cuma satu aja. Hehe. Satu gak apa-apa, yang penting expert (itu asumsiku). Kalo katanya mbak bro Ifni sih selama sama mas Mifta gakpapa, sudah percaya banget bakal bisa jagain adik-adik yang kece badai ini. Haha.

MENDAKI
Sebelum mendaki apa yang harus dilakukan?
Berdoa. Ya, benar sekali. Selain itu, ada yang gak kalah penting, yaitu meluruskan niat. Mas Mifta mulai memberikan wejangan-wejangan dahsyatnya. Honestly, his advise really touched. Pesannya, “Mari meluruskan niat. Bahwa mendaki gunung itu bukan hanya tentang foto-foto, tetapi lebih dari itu. Mari diniatkan untuk ibadah. Kita nge-camp nya di pos 3 ya, biar gak kejauhan ke puncaknya.” (lupa kalimatnya, tapi ya intinya gitu, hehe). Dan kami pun mangut-mangut mengiyakan dengan semangat.

OKE, GO! BERANGKAT! SEMANGAT SEMANGAT!
Baru beberapa belas meter, kami kualahan berjalan. Bukan kami sih, terutama aku. Haha.. sudah menggeh-menggeh (udah gak olahraga sejak 3 tahun yang lalu, OMG!). Keringatku sudah bercucuran kemana-mana. Farah juga sepertinya senasib denganku. Merasa ada salah dengan teknik packing dan teknik pembawaan tas, akhirnya pemandu menyuruh berhenti dan merombak cara packing. Saat itu hujan juga mulai menyapa kami. Mantap deh yaaa naik gunung itu, belum apa-apa sudah disambut hujan, luar byasak. Akhirnya kami berhenti sejenak untuk memakai mantol. Setelah tahu cara memakai tas gunung, bebannya jadi tidak terlalu berat, walaupun ya tetep berat (-_-) tapi mendingan. Berembun, artinya kacamataku juga akan bermasalah, gak kelihatan, ketutup air, akhirnya lepas kaca mata, anggap saja terapi mata.

Di garda depan adalah mbak bro Ifni, tapi kemudian diganti sama mbak bro Farah, mbak bro Ifni jalannya cepet begete, langkahnya lebar lagi, jadi pada kualahan (terutama aku, #tutupmata), wkwk. POS 1 Lewattttt. Yeay! Lanjut. Di pertengahan antara pos 1 dan pos 2, kami break sejenak, shalat ashar. Dari pos ini, kumandang adzan masih terdengar, rasanya tenang dan senang banget. Nah, di sini lah penjepretan foto-foto dimulai, hehe. Sudah terang gak hujan. Pemandangannya pun memesona. Indahnyaaaaaa. Gunung merapi terlihat anggun.

                       

Lanjut perjalanan. Sepanjang perjalanan juga mulai bertemu dengan pendaki-pendaki lainnya. Bertemu para pendaki lainnya itu seperti bertemu dengan teman-teman akrab, hehe. Mungkin karena satu visi juga kali ya, hehe. Prinsipnya harus saling menolong dan menyemangati. Di pos 2 kami berhenti sejenak. Saat itu sepertinya sudah waktu isya’. Kami mulai mennghangatkan diri dengan makan pop mie dan minum yang panas-panas. Setelahnya merasa cukup dengan breaknya, kami melanjukan perjalanan, karena tujuan kami adalah pos 3, setelah itu baru boleh istirahat. Perkiraan awal sampai di pos 3 adalah pukul 10 malam. Di tengah jalan, ada yang sangat kualahan berjalan, ternyata kekenyangan. Haha. Jadilah, kami berhenti sejenak. Setelah itu lanjut lagi! :D

Jalan dan terus berjalan. Semangat dan saling menyemangati. Ngelihat jam ternyata sudah berganti hari. Jam 1 pagi! Dan belum sampai Pos 3. Wah, luar byasak. Langkah kaki juga sudah berat. Lanjut lagi. Berhenti lagi. Lanjut lagi. Berhenti lagi. Ya seperti itulah. Jalan 5 menit, berhenti 5 menit, hehe, maaf keun saya teman-teman. Toda juga semakin kualahan, sepatunya licin. She must be careful. Karena sudah sangat kelelahan (saat itu sudah pukul 3 pagi!) dan kondisi mata sepertinya sudah tidak mendukung, akhirnya kami memutuskan untuk mencari tempat yang landai dan nge camp. Mendirikan tenda dan akhirnya tidur.

Paginya, shalat subuh sambil bergetar-getar, hoho. Dingin broo. Tapi kalo buat Sulimah, dia sudah expert banget dalam kondisi dingin seperti ini. Perkenalkan, Sulimah adalah orang Wonosobo. ^_____^ lanjut ya!

Bikin makanan sama minuman untuk menghangatkan tubuh, kemudian cus menuju puncak. Lupa sekitar jam berapa. Mungkin jam setengah tujuh. Mendaki lagi. Tetapi kali ini lebih lancar jalannya, lha gak pake tas. Hihi. Tasnya ditinggal di camp. Biarlah Allah yang menjaga camp nya. Lagian sesama  pendaki, harusnya saling memahami, yang pakai tas cuma mas Mifta aja sang pembawa barang-barang (haha, piss).

Wih, jalan menuju pos 3 lumayan juga, sekitar 15 menit kami sampai di pos 3, itu pun di pagi hari dengan tidak memakai tas dengan rute bebatuan yang sungguh luar biasaaaaaaa. Aku bersyukur karena kami tidak jadi nge camp di pos 3, tidak bisa membayangkan bagaimana jika kami menggendong beban berat sembari melewati rute-rute Wow ini. Naik dan terus naik. Menoleh ke belakang, Waw! MasyaAllah…….. Pemandangannya luar biasa! Allahuakbar! ^_^ hihi, semakin semangat menuju puncak.



PUNCAK
Yeay! Alhamdulillah. Akhirnya sampai puncak juga. MasyaAllah…………. Aku kehabisan kata-kata. Segala puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam. Maha Besar Engkau Ya Allah. Alhamdulillah Allah masih mengizinkan kami sampai puncak sebelum kabut-kabut datang! Allah baik bangettttt… (sayang Allah BANGET)



PULANG
Kami turun sekitar pukul 1 siang (eh, iya gak ya, aku lupa). Saya diskripsikan dulu ya keadaan kami. Kondisi Toda sakit perut dengan sepatu licin. Kondisi Farah bersemangat dengan sandal menghawatirkan. Kondisi Ifni dan Sulimah sehat semangat. Kondisi mas mifta membawa banyak barang termasuk botol-botol kosong beserta bungkus-bungkus s****h bergantungan (ups), haha, maaf pada kondisi ini kami belum bisa bantu bawa barang-barang itu. Kondisi saya sendiri, masih mencoba bersahabat dengan kaki dan juga pundak. Hehe.

Nah, diperjalanan pulang ini, tracknya terlihat dengan jelas. Ternyata di samping kanan adalah jurang. Hyaaaa…. Aku sampai gak percaya kalo mendaki kemarin kami melewati track-track seperti ini, ya mungkin karena gelap, jadinya agak gak kelihatan. Nah, di tengah jalan, pas kami kualahan, ada mas-mas yang agak GJ yang mau nolongin. Haha. Lucu deh. >.< Ya walaupun GJ gitu tapi baik. Makasih makasih.

Hari semakin malam, hampir isya’, penerangan semakin menipis (senternya T.T), senter terbaik adalah punya Toda. Selamat Toda! *_*

Karena banyak hal yang dikhawatirkan, kamipun nge camp lagi. Untunglah, persediaan makan masih mencukupi, gak sia-sia deh ya bawa banyak makanan. Haha. Dan malam itu pun, kami tidur panjang. Mengistirahatkan raga sejenak.

Paginya kami turun dengan kondisi badan yang lebih baik. Menikmati pemandangan dengan lebih khusyuk lagi. Hehe. Ah, indahnyaaa.


Dan Taraaaaa….. sampailah kami di basecamp. Teman-teman, kalian sungguh luar biasyakkkk… ^_^



----------------------------------------------------------------
Alhamdulillahirobbil’alamin, segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam. Terimakasih ya Allah, karena Engkau telah menghadiahkan rekreasi jiwa dan juga raga. Hanya karena kasih sayang-Mu lah kami bisa merasakan semua ini.

Mendaki gunung sejatinya adalah proses mengenal diri sendiri. Sudah sejauh mana bersahabat dan percaya dengan tubuh ini, sudah sejauh mana kita merawatnya, sudah sejauh mana jiwa ini meletakkan pengharapan hanya kepada-Nya. Dan bonusnya tentu saja keindahan alam yang tiada tara. Dan aku bisa merasakan, di atas awan. Bisa melihat ‘ini gunung’. ^_^

“Dan gunung-gunung, bagaimana ia ditegakkan.” (Qs. Al-Ghasyiah [88]:19)


Walaupun sedikit berlebihan, kalo perjalanan kita kemarin di film kan bagus looooh, haha… (*lupakan)


Sekian, terimakasih. Wassalamu’alaykum wr.wb. (n.n)

Search

Bookmark Us

Delicious Digg Facebook Favorites More Stumbleupon Twitter