Assalamu’alaikum
Wr.Wb.
Halo
halo! Apa kabar?
Pada
hari yang spesial ini, 2 Mei 2016, saya ingin menulis tentang ‘Rizki’. Eh, tapi
ini bukan sembarang Rizki, Rizki yang saya maksud adalah Andri Rizki Putra,
hehe. Hayo, udah pada kenal belum? Perkenalkan, Kak Rizki ini adalah pemuda
tampan pendiri Yayasan Pemimpin Anak Bangsa (YPAB). YPAB ini bergerak pada
bidang Pendidikan Luar Sekolah.
Pagi
ini, Alhamdulillah saya diberi kesempatan mengikuti Talkshow dengan pembicara Kak Andri Rizki Putra yang diadakan oleh
Bentang Pustaka, FTBM, dan PLS UNY yang bertempat di Ruang Abdullah Sigit FIP
UNY. Seneng banget rasanya, nggak nyesel deh ikut acara ini. Terimakasih kepada
penyelenggara. :D
Oke, lanjut
ya..
Pada
awal talkshow, kak Rizki menceritakan
alasan mengapa dia berhenti sekolah, ternyata alasannya adalah karena dia
memilih kejujuran. Pada saat dia sekolah, saat Ujian Nasional, pihak sekolah
ternyata melakukan sebuah kecurangan, yaitu membeberkan kunci jawaban Ujian
Nasional. Merasa kecewa atas apa yang sudah dilakukan oleh sekolahnya (sekolah
bersikap tidak jujur), Rizki akhirnya memilih untuk berhenti sekolah, dan
belakar dengan caranya sendiri. Melalui jalur ujian kesetaraan, Kak Rizki
ternyata mampu menamatkan SMA dalam waktu yang singkat, bahkan diterima di FH
UI.
Kak
Rizki memiliki perhatian pada bidang pendidikan. Salah satu masalah besar dalam
bidang pendidikan saat ini menurutnya adalah masih terlampau banyak orang-orang
yang putus sekolah karena finansial. Merasa ada tanggung jawab moral, akhirnya
Kak Rizki berinisiatif mendirikan Yayasan Pemimpin Anak Bangsa. Yayasan ini
dikhususkan kepada siapa saja yang memang benar-benar lemah dalam finansial tetapi
masih miliki keinginan belajar dan berbenah menjadi lebih baik. Peserta
didiknya ada yang dari pembantu rumah tangga, office boy, anak jalanan, dll.
Yayasan
Pemimpin Anak Bangsa ini menekankan pada kualitas, terutama nilai kejujuran. Ketika
menilai pun, yayasan ini akan jujur dalam menilai siswanya yaitu sesuai
kemampuan siswa. Jika baik ya dinilai baik, jika belum baik ya dinilai belum
baik. Penekanan pembelajarannya juga pada ‘proses’ belajar. Pada proses belajar
itulah keteladanan tutor akan berdampak besar.
Dalam
pengelolaannya, Kak Rizki dan kawan-kawannya selalu Jujur. Jujur atas keadaan lembaga
mereka. Trasnparan masalah pendanaan, masalah kebutuhan, dan yang lainnya.
Inilah salah satu sebab mengapa yayasan ini dipercaya oleh berbagai pihak.
Dalam
pengrekutan relawan, mereka tidak sembarang ambil. Mereka benar-benar
menyeleksi siapa-siapa saja yang memang benar-benar komitmen.
“Mencari
orang yang memiliki komitmen tinggi itu lebih susah daripada mencari orang yang
berpendidikan tinggi tapi komitmennya rendah. Apalagi di zaman sekarang gelar relawan lagi trend. Semua yang serba
relawan diikuti karena bisa mendukung saat pencarian beasiswa, akhirnya lebih
mementingkan kepentingan pribadi daripada kepentingan sosial. Tiba-tiba saja
langsung menghilang atau istilah lainnya Muntaber (mundur tanpa berita),” kurang
lebih seperti itu terang Kak Rizki.
Kejujuran
harus ditegakkan! Selamat Hari Pendidikan 2016!
Untuk
para guru, mari menjadi teladan yang baik dan hebat untuk siswa kita! Horas! ^^
0 comments:
Post a Comment